HEADLINE NEWS

Selasa, 21 Juni 2011

Tanpa Perhitungan Matang, Jerman Kecam Misi Militer NATO di Libia

Berlin: Jerman mengecam operasi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang kontroversial di Libia. Perencanaan seluruh misi NATO di Libia tanpa perhitungan matang sehingga Jerman abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan (DK) PBB pada Maret lalu.

"Tentu saja, ketika Anda memulai sesuatu, Anda selalu harus tahu, berapa lama Anda bisa keluar keringat," kata Thomas de Mazierede, menteri pertahanan Jerman seperti dilansir presstv.ir, Minggu (19/6).

Jerman berada di bawah tekanan intensif oleh sekutu penting NATO, khususnya Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris - untuk bergabung dengan misi militer tersebut.

Menurut de Maziere, AS sekali lagi meminta bantuan militer Jerman untuk operasi di Libya selama pertemuan NATO awal bulan ini, yang ditolak oleh pihak Berlin.

Jerman abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa bangsa (DK PBB) pada Maret untuk penggunaan kekuatan militer guna melindungi warga sipil di Libya, yang memicu kemarahan negara-negara anggota NATO lainnya.

Sementara itu, de Maziere mengatakan hal itu juga "sangat tidak mungkin" negaranya akan mengambil bagian dalam misi penjaga perdamaian di Libya, bahkan setelah jatuhnya rezim Gaddafi.

Pengamat politik di Berlin percaya bahwa pernyataan de Maziere terbaru itu hanya akan semakin memusuhi Washington, dan memperdalam perbedaan di dalam NATO, yang peran politik dan militernya pada masa datang sekarang serius dipertaruhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar