Menurut studi tersebut, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (11/5/2011), lebih dari 400 ribu wanita dan anak-anak perempuan berumur 15-49 tahun diperkosa di negeri Afrika yang dilanda peperangan itu selama kurun waktu 2006 dan 2007.
Ini berarti kekerasan seks terhadap wanita 26 kali lebih besar dari angka yang sebelumnya dirilis badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Badan dunia itu sebelumnya melaporkan bahwa lebih dari 15 ribu wanita diperkosa di Kongo selama kurun waktu yang sama.
"Hasil kami mengkonfirmasi bahwa estimasi pemerkosaan dan kekerasan seksual sebelumnya sangat jauh berada di bawah prevalensi kekerasan seksual yang sebenarnya yang terjadi di DRC," ujar Amber Peterman, penulis utama studi tersebut.
Studi tersebut mengumpulkan data dari 2007. Namun studi tersebut tidak mencakup kekerasan seks di kalangan anak-anak perempuan di bawah usia 15 tahun ataupun wanita-wanita di atas 49 tahun, juga tidak mencakup kekerasan seks di kalangan anak laki-laki dan pria dewasa.
"Meskipun beban kekerasan seks di antara kelompok ini tidak jelas, namun analisa catatan 4.133 wanita yang mendatangi Rumah Sakit Panzi di Sud Kivu menunjukkan bahwa enam persen di bawah 16 tahun dan 10 persen di atas 65 tahun," demikian hasil studi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar