Jakarta: Sebuah sekolah sederajat SMP mendapatkan teguran dan kini dalam penyelidikan terkait dengan tindakan pihak terkait memaksa siswa mengisi survei yang isinya sangat lugas membahas soa pasangan seks dan oral seks.
Dilansir Fox News, Kamis (16/6/2011), SMP Memorial Middle School, Massachusetts, Amerika Serikat (AS), diberi survei tanpa didampingi orangtua. Akibatnya, sebuah lembaga sipil The Rutherford Institute, memasukkan komplain ke US Departement of Education dan menuntut lembaga sekolah Fitchburg School Committee.
Lembaga ini mewakili sekolah tempat anak Arlene Tessitore menuntut ilmu. Tessitore mengatakan bahwa dua anak perempuannya yang bersekolah di Memorial Middle School, disuruh menyelesaikan survei Youth Risk Behavior Study.
"Anak-anak disuruh duduk dan mengisi kusi itu," kata John Whitehead, Presiden Rutherford Institute sembari mengatakan orangtua siswa-siswi di sekolah itu sungguh kecewa.
Whitehead mengatakan pelajar perempuan sangat terganggu dengan subyek survei di antaranya pertanyaan mengenai bunuh diri dan juga kebiasaan seksual serta menggunakan obat terlarang.
"Pertanyaan yang sangat menganggu adalah apakah kamu pernah melakukan oral seks. Jika berbicara mengenai anak-anak, mereka mungkin malah tidak tahu apa oral seks itu," jelas Whitehead.
"Materi itu untuk orang dewasa," kata Whitehead sembari menanyakan kepada pelajar perempuan metode apa yang mereka gunakan untuk mencegah kehamilan saat terakhir mereka melakukan hubungan seks.
Sementara Kepala Sekolah Fran Thomas mengatakan bahwa pelajar di sekolah itu setuju mengisi survei tersebut meski tergolong dipenuhi bahasa seks vulgar. Namun ia mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu terkait konten survei dan ia tak bertanggung jawab terhadap isi survei tersebut. "Ini bukan dilakukan oleh sekolah," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar