Beograd: Pengadilan kejahatan perang Serbia menolak banding Ratko Mladic tentang rencana ekstradisi jenderal tersebut ke pengadilan PBB di Den Haag dengan tuduhan genosida.
Pengadilan Beograd hanya memerlukan waktu beberapa jam untuk mencapai keputusan tersebut setelah menerima permohonan banding Selasa (31/5).
Pengacara Mladic mengirim banding pada Senin (30/5), dengan menyatakan mantan komandan Serbia Bosnia tersebut memerlukan perawatan dokter dan tidak cukup sehat untuk diadili.
Para dokter yang memeriksanya mengatakan Mladic cukup sehat untuk diekstradisi.
Pria berumur 69 tahun tersebut ditangkap pada Kamis lalu di desa Lazarevo, sebelah utara Beograd, setelah buron selama 16 tahun.
Mladic dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan saat perang Bosnia, termasuk pembantaian 7.500 pria dan anak-anak Muslim pada 1995.
Karena banding sudah ditolak maka Jenderal Mladic dapat diterbangkan ke Den Haag dalam hitungan jam.
Dari sana, dia akan diterbangkan dengan menggunakan helikopter ke pusat penahanan pengadilan kejahatan perang PBB bagi bekas Yugoslavia (ICTY) di daerah Scheveningen.
Sebelumnya, pada Selasa pagi, Mladic diizinkan mengunjungi makam anak perempuannya, Ana, di bawah pengamanan ketat. Ana berumur 23 tahun saat bunuh diri pada 1996. Dia dilaporkan menembak dirinya dengan menggunakan pistol kesayangan ayahnya setelah membaca tulisan majalah tentang tuduhan kejahatan perang yang dialamatkan ke Mladic.
"Dalam kunjungan selama 20 menit, Mladic menyalakan lilin dan menaruh karangan bunga di makam anaknya," kata wakil jaksa kejahatan perang Serbia, Bruno Vekaric.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar