Enam mahasiswa kedokteran tewas dan 23 lainnya cedera dalam serangan bunuh diri Taliban di rumah sakit militer utama Afghanistan di Kabul, Sabtu (21/5), kata Kementerian Pertahanan setempat.
Ledakan itu terjadi di satu tenda yang digunakan sebagai tempat makan para mahasiswa di rumah sakit pusat kota itu, salah satu yang terbesar dan terlengkap di Afghanistan.
Rumah sakit itu tidak digunakan oleh pasukan NATO, kendatipun diperkirakan para dokter asing sering ditempatkan di sana untuk melatih rekan-rekan Afghanistan mereka.
"Ada serangan bunuh diri di satu tenda yang digunakan sebagai fasilitas makan oleh para mahasiswa kedokteran di dalam rumah sakit itu," kata juru bicara kementerian pertahanan Jendral Mohammad Zahir Azimi.
"Ledakan itu menewaskan enam orang dan mencedarai 23 lagi dan semua mereka itu adalah mahasiswa kedokteran."
Taliban mengaku bertanggungjawab atas serangan itu. Menurut juru bicaranya Zabihullah Mujahid, dua penyerang memasuki rumah sakit yang dijaga ketat itu.
Mohammad Zaher, kepala bagian penyelidikan kejahatan kepolisian Kabul, mengatakan pencarian masih terus dilakukan di rumah sakit itu terhadap seorang penyerang. Akan tetapi, Azimi membantah laporan bahwa ada penyerang bunuh diri kedua di rumah sakit itu.
Saksi mata Mohammad Hakim, yang memiliki satu gerobak yang digunakan untuk menjual buah-buahan di dekat lokasi itu, menceritakan apa yang terjadi. "Ada satu ledakan kuat, saya jatuh ke tanah," katanya. "Polisi datang ke lokasi itu sekitar setengah jam kemudian setelah ledakan."
Jalan-jalan ke rumah sakit itu diblokir dan pasukan keamanan Afghanisan termasuk pasukan reaksi cepat badan intelijen menutup fasilitas itu, sementara polisi dan tentara juga berada di lokasi tersebut. (
Tidak ada komentar:
Posting Komentar