Lukisan burung elang di dahan pohon pinus, laku terjual Rp 910 Miliar. Lukisan karya artis Cina Qi Baishi yang dibuat tahun 1946 tersebut dan menggambarkan burung elang di dahan pohon pinus dengan kaligrafi di masing-masing sisi beukuran 100x266 cm, ini laku dalam lelang di Beijing.
"Ini rekor baru dalam karya kontemporer," kata pihak lelang China Guardian.
Lelang pada Minggu (22/5/2011) itu merupakan harga tertinggi kedua dalam penjualan karya seni di Cina. Sebelumnya, dalam lelang tahun 2009, lukisan karya pakar kaligrafi dinasti Song, Huang Tingjian, yang hidup dalam abad ke 11, terjual seharga 436,8 juta yuan.
Karya seni Cina melonjak tajam dalam tahun-tahun terakhir ini, menyusul meningkatnya perekonomian Cina dan naiknya jumlah orang super kaya.
Cina berada di atas Amerika Serikat tahun 2010 sebagai negara yang memiliki lelang barang seni paling berharga. Ini menurut perusahaan Prancis Artprice, yang meneliti transaksi global.
Cina meraup sekitar 33 persen karya seni yang dijual di dunia tahun 2010, sementara Amerika Serikat mencatat 30 persen. Inggris berada di tempat ketiga dengan 19 persen dan Prancis dengan lima persen.
Setelah Pablo Picasso, seniman yang karyanya banyak diburu tahun 2010 adalahj Qi Bashi, menurut Artprice. Seniman Cina lain, Zhang Daqian, Xu Beihong dan Fu Baoshi masing-masing berada di tempat ketiga, delapan dan sembilan.
Qi Baishi merupakan salah satu seniman terkenal Cina di abad ke-20 dan karyanya banyak dicari orang. Qi Bai-shi yang juga dikenal sebagai Qi Huang atau Qi Weiqing, lahir pada 1863 di Xiangtan County, Provinsi Hunan. Mulanya, saat muda, ia sorang pemahat kayu, yang kemudian belajar sendiri lukisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar