HEADLINE NEWS

Rabu, 11 Mei 2011

Dana Sayembara Osama Jadi Kontroversi di AS

Pasca serangan teror yang meruntuhkan menara kembar World Trade Center (WTC) 11 September 2001 lalu, nama Osama Bin Laden mengemuka sebagai gembong teror di balik tewasnya sekitar 4.000 orang.
Bos Al Qaeda itu lantas diburu. Amerika Serikat bahkan menempatkannya sebagai buron teroris nomor wahid, kepala Osama dihargai US$50 juta atau setara Rp420 miliar. Duit sebesar ini akan diberikan pada siapapun yang memberi informasi yang mengarah pada tertangkapnya Osama, hidup atau mati.

Kini, pasca tewasnya Osama di tangan pasukan elit AS, US Navy SEAL, nasib uang sayembara itu dipertanyakan. Diberikan pada siapa?

Dua anggota kongres AS dari New York, berpendapat, uang itu sebaiknya digunakan untuk amal. Adalah anggota Partai Demokrat, Anthony Weiner dan Jerrold Nadler. yang berniat mendorong agar uang itu digunakan untuk membiayai organisasi yang membantu korban selamat, dan keluarga korban serangan teror 9/11.

"Saya mendesak Departemen Luar Negeri untuk memberikan uang tersebut pada organisasi-organisasi atau lembaga yang menyediakan layanan dan program untuk para korban 9/11," kata Nadler, seperti dimuat CS Monitor.

Usulan itu dikeluarkan setelah pemerintahan Obama mengatakan, tidak ada satu individu pun yang berhak menerima uang tersebut. Sebab, tak satu orang pun yang mengarahkan tentara AS ke persembunyian Osama.

"Maksud saya, sejauh yang saya tahu, tak ada satupun yang mengatakan, 'oh Osama ada di Abbotabbad'," kata Juru Bicara gedung Putih, Jay Carney, Senin 2 Mei 2011.

Namun, jika uang itu untuk amal, organisasi mana yang layak menerimanya? Kata Nadler, itu masalah sederhana. "Berikan pada organisasi yang didirikan pertama-tama," kata dia.

Sebelumnya, sejumlah usulan bermunculan terkait uang sayembara tersebut. Ada yang berpendapat, uang sayembara Osama dialihkan untuk meningkatkan uang sayembara buron teroris lain, misalnya calon pengganti Osama sebagai bos Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri. Atau dijadikan hadiah bagi para personel pasukan khusus yang menembak Osama dalam penyergapan di Abbotabbad.

Atau, biarkan saja uang itu ngendon di rekening Departemen Luar Negeri. Mempertimbangkan kondisi keuangan AS, pengeluaran uang sayembara itu hanya akan menambah defisit. Lagipula, telah banyak dana wajib pajak yang dikeluarkan untuk memburu seorang Osama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar