Bentrokan antara kubu pemerintah dengan oposisi kembali meletus di Yaman. Kali ini, terjadi di gedung kementrian yang diduduki kelompok oposisi dibawah komando Sadiq Al Ahmar, salah satu pemimpin suku berpengaruh di Yaman.
Akibat bentrokan tersebut, 21 orang tewas, 30 terluka dan 2 dinyatakan hilang. "Bentrokan itu sangat keras. Saya mendengar, bunyi senapan mesin dan mortir bisa didengar di mana-mana. Saya melihat, asap mengepul dari dalam kantor kementrian dalam negeri," kata seorang saksi seperti Reuters, Rabu (25/5/2011).
Menurut pemerintah yang berkuasa, tindakan tersebut dilakukan usai kelompok oposisi tidak mengindahkan seruan gencatan senjata.
"Presiden (Ali Abdullah Saleh) telah meminta kepada kelompok Ahmar dan pengawalnya untuk gencatan senjata dan (meninggalkan) kementrian yang mereka duduki," kata Wakil Menteri Informasi Abdu Al-Janadi, kepada jaringan televisi Al Jazeera.
Menanggapi bentrokan ini, kelompok oposisi menyatakan insiden tersebut dapat membawa Yaman ke dalam perang saudara. Kejadian ini semakin membuat prospek penyelesaian politik semakin redup di Yaman, sejak 4 bulan lalu, sejak kelompok oposisi mendesak Presiden Saleh untuk mundur dari jabatannya.
Gerakan oposisi di Yaman ini terinspirasi oleh demonstrasi besar-besaran di Mesir dan Tunisia beberapa waktu lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar