Pasca kematian Osama bin Laden, sejumlah sekolah di wilayah Washington, Amerika Serikat (AS) sempat menerima surat yang berisi bubuk putih mencurigakan. Pemerintah AS pun melakukan investigasi terhadap hal ini.
Total ada 29 surat yang berisi bubuk putih mencurigakan yang dikirimkan ke sekolah-sekolah tersebut. Demikian seperti diberitakan media setempat FOX 5 dan dilansir AFP, Jumat (6/5/2011).
Menurut sumber seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip FOX 5, bubuk putih tersebut diduga sebagai tepung maizena yang tidak berbahaya. Masih menurut sumber tersebut, surat-surat yang kemudian diketahui berasal dari Texas itu, sempat diduga berasal dari kelompok ekstremis Al-Qaeda.
Namun, ternyata diketahui bahwa surat tersebut tidak berbahaya. Kemudian FBI dalam konferensi persnya menyatakan, tidak ada korban luka akibat surat-surat mencurigakan tersebut.
Pasca operasi militer AS di Pakistan yang menewaskan Osama bin Laden pada 2 Mei lalu, pihak pemerintah AS meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan adanya serangan balas dendam di wilayah AS.
Kasus seperti ini sebenarnya bukan yang pertama terjadi di AS. Pada 2001 silam, penggunaan modus pengiriman surat yang berisi bubuk putih mencurigakan juga pernah terjadi.
Namun saat itu, bubuk putih yang mengandung virus antraks ini berhasil menewaskan 5 orang dan mengakibatkan 17 orang lainnya luka-luka. Insiden tragis ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan 9/11 menimpa New York pada 2001.
Dalam kasus ini, pihak FBI telah menyatakan bahwa ilmuwan Bruce Ivins bersalah. Sayangnya, pada 2008 lalu Ivins diketahui bunuh diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar