Amerika Serikat (AS) ingin memeriksa tiga janda Osama bin Laden dan bahan intelijen yang ditinggalkan pasukan komando di tempat persembunyian pemimpin Al-Qaeda itu. Mereka kini berada dalam tahanan Pakistan.
Menurut kantor berita Associated Press, para perempuan itu dikabarkan tetap tinggal di rumah setelah pasukan komando AS membunuh bin Laden di rumah mereka di Abbottabad, Pakistan, 1 Mei lalu. Mereka mungkin bisa menjawab pertanyaan apakah Pakistan melindungi pemimpin al-Qaeda itu, sebagaimana yang dicurigai banyak pejabat AS.
Pemeriksaan ini juga bisa mengungkap kehidupan sehari-hari bin Laden, apa yang dia lakukan sejak AS menginvasi Afganistan pada 2001 dan kegiatan al-Qaeda lainnya.
Bersama anak-anak mereka, para wanita itu diyakini telah dalam tahanan tentara Pakistan. Demikian ungkap Penasehat Keamanan Nasional AS, Tom Donilon, dalam acara talkshow "Meet the Press" di stasiun NBC.
CIA dan badan intelijen Pakistan, yang dikenal dengan singkatan ISI, telah bekerjasama erat di masa lalu untuk memeragi terorisme. Namun, serangan sepihak AS atas Osama -- yang dilakukan tanpa sepengetahuan Pakistan -- telah menyebabkan kerenggangan hubungan antara kedua pemerintah.
Pakistan merasa tersinggung karena wilayahnya telah menjadi target operasi militer AS. Sebaliknya, Washington curiga karena sebagian aparat keamanan dan intelijen Pakistan sebenarnya sudah tahu mengenai persembunyian bin Laden, namun membiarkannya dan bersimpati dengan dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar